Berpuasa di bulan Ramadan adalah ibadah yang penuh barokah, tetapi bisa menjadi tantangan bagi anak-anak PAUD usia 4-6 tahun dan SD kelas 1-3. Melalui pidato atau ceramah yang sederhana dan menarik, mereka dapat lebih memahami makna puasa serta termotivasi untuk menjalaninya dengan semangat." Baca juga:Contoh Naskah PIDATO MAKNA BERPUASA untuk Anak PAUD & SD Kelas 1-3 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Teman-teman yang sholeh dan sholehah, apa kabar hari ini? (ajak berinteraksi dengan menanyakan satu per satu serta menyebutkan nama anak). Ibu berharap teman-teman dalam keadaan yang baik, sehat, dan penuh kebahagiaan, terutama dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini, ya! Kira-kira, sudah berapa hari ya kita berpuasa? Masih kuat bukan? (Ajak anak berinteraksi) Semoga dengan niat baik dan penuh ketulusan hati, teman-teman bisa menghadapi setiap tantangan saat berpuasa. Ngomong-ngomong tentang tantangan, kira-kira tantangan apa saja yang teman-teman hadapi saat menjalankan ibadah puasa ini? (Ajak anak berinteraksi) Baca juga:PIDATO MOTIVASI: Serunya BELAJAR PUASA untuk Anak PAUD & SD Baik, Ibu guru memahami bahwa tantangan akan selalu ada dalam situasai apa pun, dan kapan pun. Namun, saat berpuasa, tentu tantangan yang akan kita hadapi pasti berbeda dengan saat kita tidak berpuasa. Mengapa? Karena kita tidak boleh makan dan minum dari waktu setelah sahur hingga maghrib atau saat berbuka puasa. Pada hari ini, Ibu guru akan menjelaskan beberapa tantangan saat menunaikan ibadah puasa dan cara mengatasinya. Tantangan pertama, tentu saja teman-teman harus menahan rasa lapar dan haus. Biasanya perut akan bersuara saat kita lapar. Mulut juga akan terlihat lebih kering. Rasa capek atau mengantuk mungkin juga akan teman-teman rasakan. Karena ada keadaan tubuh yang kurang nyaman, maka akan mempengaruhi keadaan emosi kita. Mungkin beberapa dari teman-teman jadi lebih sulit mengontrol emosi. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Lalu, bagaimana cara mengatasi aneka tantangan di atas? Ibu akan membantu teman-teman dengan memberikan tips jitu! Pertama, teman-teman perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, terutama saat makan sahur. Pastikan kelengkapan gizi ada di dalam setiap makanan yang dikonsumsi, yaitu nasi, buah, sayur, dan air putih yang cukup. Kita akan tetap beraktivitas sepanjang hari. Tidak hanya tidur saja bukan? Tentu butuh persediaan makanan yang bergizi. Kedua, melakukan aktivitas positif dan perbuatan yang baik. Sepulang sekolah, lakukan aneka kegiatan positif yang bervariasi, misalnya bermain puzzle, membaca buku, ngobrol dengan orang tua, atau bermain bersama teman. Perbanyak pula berbuat baik kepada sesama, misalnya berbagi makanan dengan tetangga, mengucapkan salam kepada orang tua, mengunjungi teman yang sakit, dan lainnya. Manfaatkan pula waktu dengan berdoa, berzikir, atau membaca Al-Qur’an. Jika ada teman yang kesulitan dalam suatu hal, sebaiknya kita membantunya semampu kita. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Guru PAUD Bertema Menyambut Ramadan dengan Ceria Ketiga, tidak melupakan ibadah. Saat berpuasa, kita juga tidak boleh melupakan kegiatan ibadah lainnya, yaitu melakukan sholat tepat waktu. Karena kita harus tetap dekat dengan Allah yang sudah menciptakan kita, memberikan orang tua yang baik, mencukupkan segala kebutuhan kita, dan mengaruniakan alam yang indah. Keempat, tetaplah bersabar dalam segala hal. Bila ada terjadi persoalan dengan saudara atau orang tua, jangan terlalu cepat merasa marah. Cobalah berdiam sejenak, atur nafas dan emosi. Selesaikan setiap persoalan dengan tenang. Karena emosi yang tidak terkendali sangat menghabiskan banyak energi. Teman-teman terkasih, setiap hal baik yang kita lakukan pasti ada tantangannya. Seperti halnya ketik kita menjalankan ibadah puasa. Namun, tentu saja selalu ada jalan di setiap tantangan yang harus kita hadapi. Kita harus makan sahur yang sehat, mengisi waktu dengan hal baik serta positif, kendalikan emosi dengan baik, serta rajin sholat dan beramal, insyaAllah puasa kita menjadi lebih ringan dan penuh berkah. Baca juga:Ajarkan Siswa Makna Puasa Ramadan Lewat Aktivitas Pembelajaran Ini di Sekolah Semoga Allah selalu memberi kita kekuatan dan menjadikan kita anak-anak yang sabar, dekat dengan-Nya, serta taat beribadah. Aamiin Terima kasih teman-teman. Tetap semangat ya.. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KABI (Kisah Nabi): Media Menarik untuk Belajar dan Mengembangkan Karakter Anak Islam
Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadan bisa menjadi saat yang baik bagi Si Kecil agar ia mampu mengembangkan karakter positif dan pemahaman tentang nilai-nilai agama. Bagaimana dengan kecerdasan emosinya? Tentu saja bisa! Ayah Bunda bisa memanfaatkan saat sahur hingga pagi hari untuk beraktivitas bersama dan melakukan pembiasaan yang bisa mengembangkan kecerdasan emosi Si Kecil. Baca juga:LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Mengapa sangat efektif dilakukan setelah sahur atau pagi hari? Di pagi hari, keadaan fisik dan emosi Si Kecil masih sangat bugar. Udara yang masih segar sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental setiap orang. Dengan melakukan aneka kegiatan yang positif, Si Kecil juga akan semakin mampu mengarahkan dirinya untuk bisa melakukan berpikir positif dan merasakan mood yang positif pula, sehingga bisa mengalihkannya dari rasa lapar atau keinginan negatif lainnya. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Apa saja kegiatan dan pembiasaan positif yang bisa dilakukan bersama Si Kecil? Ayo lakukan aneka kegiatan serta pembiasaan positif ini bersama Si Kecil! Bermain bersama: Permainan edukasi seperti flash card dan puzzle bertema Islami bisa menjadi media bermain yang menyenangkan. Berbagi cerita: Berikan kesempatan kepada Si Kecil untuk mengungkapkan perasaannya, terutama tantangan-tantangan yang ia hadapi saat berpuasa. Membacakan buku cerita: Ayah Bunda bisa bercerita tentang kisah tokoh Islam dan teladan hidupnya. Membuat jurnal harian: Ajak Si Kecil membuat sebuah jurnal harian tentang hal baik apa saja yang bisa dilakukan dalam satu hari. Mendengarkan lagu Islami: Bantu Si Kecil memilih lagu yang bersyair positif dan isnpiratif, atau lagu-lagu bernuansa Islami. Lalu, ajak ia berdiskusi tentang makna / pesan moral dari lagu tersebut. Menulis rasa syukur: Ajak Si Kecil menulis minimal satu hal yang bisa disyukuri di hari yang lalu. Ajak ia berdiskusi tentang pengalaman tersebut. Berkegiatan amal: Bantu Si Kecil untuk menyiapkan satu paket bingkisan yang nantinya bisa diberikan kepada orang yang kurang mampu. Melakukan pernafasan: Lakukan hal ini bersama Si Kecil sambil mengucapkan hal-hal baik yang ia miliki atau pernah ia alami saat ini. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Apa tantangan dan bagaimana solusinya? Tidak ada hal baik tanpa tantangan. Pastikan Ayah Bunda siap membantunya dalam mengatasi setiap tantangan tersebut. Beberapa tantangan yang akan dihadapinya antara lain: 1. Rasa kantukAyah Bunda bisa memilih aneka kegiatan yang tidak terlalu berat agar bisa menghemat energi fisiknya, misalnya bercerita atau melakukan permainan yang simpel. Bantu pula agar Si Kecil bisa tidur malam tepat waktu. 2. Kurang rutinBantu Si Kecil untuk membuat jadwal yang konsisten. Pastikan pula ia mendapatkan istirahat yang cukup. Pastikan pula bahwa Ayah Bunda juga selalu bersemangat di pagi hari agar bisa jadi teladan dan motivasi. 3. Kurang motivasiMotivasi bisa diberikan dalam bentuk pujian, kata-kata positif dan apresiasi untuk setiap keberhasilan kecil atau perkembangan kecil yang dialami Si Kecil. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! 4. Penggunaan handphoneAyah Bunda bisa membuat perjanjian kepada Si Kecil tentang komitmen untuk mengurangi penggunaan HP selama bulan Ramadan. Ayah Bunda perlu menyiapkan kegiatan positif dan menyenangkan untuk menggantikan kegiatan dengan HP yang biasa ia lakukan. 5. Penurunan semangatDi awal-awal bulan Ramadan mungkin Si Kecil masih bersemangat. Namun, mungkin akan mulai timbul rasa bosan atau penurunan semangat pada Si Kecil. Bantu Si Kecil dengan mendengarkan segala keluhannya dan bantu ia untuk menemukan solusinya agar semangatnya tidak padam. Di pagi hari atau setelah melakukan sahur bisa menjadi saat yang berharga untuk menanamkan akhlak mulia dan mendukung perkembangan emosi Si Kecil yang berusia PAUD dan SD. Bagaimanapun kegiatan positif di pagi hari sangat berguna untuk membangun karakter, perasaan, dan pikiran positif di sepanjang hari. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan Semoga setiap kegiatan serta pembiasaan positif bisa dilakukan secara konsisten hingga hari raya nanti. Tetap semangat belajar untuk mengajarkan hal baik kepada Si Kecil dan tetap semangat menjadi teladan kebaikan.
Ayah Bunda Sahabat Educa, Bulan Ramadan adalah saat penuh dengan keberkahan dan kebaikan. Meskipun anak berusia 2-4 tahun belum wajib berpuasa, Ayah Bunda bisa mengenalkan makna Ramadan melalui aneka kegiatan menyenangkan. Ada 30 kegiatan menarik yang bisa dilakukan si kecil setiap hari. Aneka kegiatan ini bisa menumbuhkan akhlak dan ketekunan dalam beribadah. Mari bantu si kecil semakin memaknai bulan Ramadan dengan penuh kebahagiaan dan manfaat! Baca juga:Modul Ajar 1 Bulan Bertema Ramadan Ceria: RPP Anak TK Usia 4-5 Tahun, 4 Minggu Pembelajaran 1. Hari ke-1Bermain menahan diri: Si Kecil menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang paling ia sukai, misalnya makan makanan kesukaan. Beri hadiah bila ia berhasil. 2. Hari ke-2Mendengarkan lantunan ayat suci: Ajak si kecil mendengarkan ayat-ayat pendek dengan nada yang lembut kepada Si Kecil. Berikan penjelasan tentang makna dari ayat tersebut. 3. Hari ke-3 Menyiapkan menu berbuka: Libatkan si kecil dalam saat menyiapkan buka bersama, misalnya merapikan meja makan. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan 4. Hari ke-4 Membuat kartu ucapan: Si Kecil menghias kartu ucapan selamat menunaikan ibadah puasa dengan gambar dan stiker. 5. Hari ke-5 Bersedekah: Berikan uang koin kepada Si Kecil untuk dimasukkan ke dalam kotak amal atau memberikan makanan / bingkisan secara langsung kepada orang yang membutuhkan. 6. Hari ke-6 Bermain tebak-tebakan: Si Kecil menyebutkan kata yang berhubungan dengan Ramadan dengan media gambar. 7. Hari ke-7 Berbuka bersama: Ajak Si Kecil berbuka bersama dengan mengundang teman atau kerabat dekat. 8. Hari ke-8 Menyiapkan tempat salat: Libatkan Si Kecil dalam menata sajadah dan kerapian ruangan sebelum Maghrib. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria 9. Hari ke-9 Mendekorasi kalender Ramadan: Ajari Si Kecil menandai hari-hari penting selama bulan Ramadan dengan media stiker berbentuk bintang. 10. Hari ke-10 Mendengarkan kisah Nabi: Ayah Bunda menceritakan kisah Nabi dan teladan hidupnya kepada Si Kecil. 11. Hari ke-11 Kreasi celengan amal: Siapkan sebuah kaleng bekas, lalu ajak Si Kecil menghiasi celengan tersebut. Nantinya celengan ini akan digunakan sebagai kotak sedekah. 12. Hari ke-12 Pengenalan arti puasa: Dengan media boneka atau buku dongeng, Ayah Bunda bisa menceritakan makna puasa. 13. Hari ke-13 Mewarnai gambar: Siapkan sebuah gamber Masjid, bulan sabit, bintang dan bentuk lain bernuansa Islami untuk diwarnai oleh Si Kecil. 14. Hari ke-14 Menghias poster: Siapkan gambar-gambar aneka perbuatan baik untuk bisa ditempelkan pada poster bertema Ramadan. Desain poster bisa ditemukan di platform Google atau Canva. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun 15. Hari ke-15 Pengenalan Asmaul Husna: Ajak Si Kecil bermain tebak-tebakan tentang nama Allah dengan media gambar, lagu, atau video edukasi Islami. 16. Hari ke-16 Melakukan kegiatan alam bertema Ramadan: Ayah Bunda mengajak Si Kecil berjalan sore sambil mengamati bulan dan menjelaskan tentang awal Ramadan. 17. Hari ke-17 Kegiatan role play: Ajarkan penerapan kata terima kasih, maaf, dan tolong dengan bermain peran. 18. Hari ke-18 Kegiatan gunting tempel bertema pohon perbuatan baik: Siapkan aneka gambar atau tulisan tentang perbuatan baik dan mintalah Si Kecil menempelkannya pada sebuah gambar pohon. 19. Hari ke-19Menyebutkan / menceritakan kebaikan yang pernah dilakukan: Lakukan sebelum tidur bersama Si Kecil. Bisa dibuka dengan menceritakan sebuah dongeng tentang perbuatan baik. 20. Hari ke-20 Menonton bersama (misalnya KABI / Kisah Nabi) dan diskusi singkat: Ayah Bunda menonton kisah Islami bersama Si Kecil lalu menanyakan pendapatnya dengan sederhana. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Guru PAUD Bertema Menyambut Ramadan dengan Ceria 21. Hari ke-21 Mengucapkan salam dan doa sehari-hari: Ajarkan hal ini dengan media menarik, misalnya dengan dongeng. 22. Hari ke-22 Membuat kreasi lampion Ramadan: Bahan yang dibutuhkan adalah kertas warna dan lem. 23. Hari ke-23 Mengucapkan doa pendek bersama: Doa-doa yang bisa diajarkan adalah doa sebelum makan, sebelum tidur, dan lainnya. 24. Hari ke-24 Bermain lempar tangkap bola: Lemparkan bola kepada Si Kecil. Setelah menerimanya, Si Kecil mengucapkan satu kebaikan. 25. Hari ke-25 Membuat kreasi puzzle buatan sendiri: Gambar bisa ditemukan di Google. Cetak pada kertas manila. Lalu, potong gambar menjadi beberapa bagian agar bisa digunakan sebagai media bermain. 26. Hari ke-26 Bermain plastisin: Ajak Si Kecil membuat aneka bentuk bertema Islami, misalnya bulan, bintang, masjid, dan lainnya. 27. Hari ke-27 Bernyanyi nasyid bersama: Ajak Si Kecil bernyanyi nasyid yang sederhana. 28. Hari ke-28 Praktik salat: Ayah Bunda mengajari Si Kecil mengikuti gerakan salat. 29. Hari ke-29 Berbagi takjil: Ajak Si Kecil berbagi makanan ringan kepada tetangga atau mereka yang membutuhkan. 30. Hari ke-30 Menonton animasi Islami: Setelah menonton, ajak Si Kecil menemukan pesan moralnya. Semoga di bulan suci ini, Ayah Bunda dapat menciptakan momen spesial bersama Si Kecil melalui berbagai kegiatan sederhana yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik hati dan karakter yang bermanfaat bagi pertumbuhan Si Kecil. Selama Bulan Ramadan, Ajak Si Kecil Nonton Dongeng Pembangun Karakter: RIRI ( Cerita Anak Interaktif)
Hai para Guru sahabat Educa, generasi muda tanah air kita perlu memahami pentingnya menjaga serta melestarikan budaya dan tradisi bangsa. Budaya adalah identitas yang merupakan ciri khas bangsa dan menjadi warisan berharga yang harus dilestarikan. LKA GRATIS: Belajar Mengenal Pakaian Daerah Berikut ini adalah contoh naskah pidato yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia yang dapat disampaikan kepada anak PAUD dan siswa SD. Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Salam sejahtera bagi kita semua, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom. Selamat pagi, Bapak/Ibu Guru yang saya hormati, dan teman-teman anak didik yang saya begitu saya kasihi dan banggakan, Kita patut bersyukur karena tinggal di Indonesia. Indonesia adalah sebuah negeri yang sangat indah dan kaya akan budaya serta agama. Hari ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk lebih mencintai budaya Indonesia. Teman-teman tau lagu berjudul “Dari Sabang sampai Merauke” (Bisa dinyanyikan sebagian lagu bersama anak didik). Dalam syair lagu ini, kita diajak untuk memahami bahwa kita memiliki banyak pulau yang terdiri atas ribuan suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah, adat istiadat, seni, dan tradisinya masing-masing yang membanggakan. Apa tugas kita sebagai generasi penerus bangsa? Tentu saja, kita harus bersedia menjaga dan melestarikannya. Bagaimana caranya? Baca juga:Kenalkan Budaya Indonesia kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Di zaman digital ini, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Budaya asing semakin gencar mudah masuk ke dalam kehidupan kita. Budaya luar negeri sangat mempengaruhi pola pikir serta gaya hidup kita. Banyak anak muda lebih mengenal budaya luar dibandingkan budaya sendiri. Jika kita tidak berusaha melestarikannya, budaya kita bisa terlupakan, dan bahkan bisa punah. Oleh karena itu, kita harus mulai dari diri sendiri dengan mencintai dan menjaga budaya bangsa. Berikut beberapa tindakan nyata yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari: Baca juga: Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif 1. Mengenal dan bangga dengan budaya Sendiri Kita bisa mulai dengan mengenal budaya daerah kita. Bila berbicara tentang negara jepang, kita akan mungkin hanya akan teringat tentang Kimono dan Samurai. Bila berbicara tentang negara Belanda, kita hanya mungkin hanya akan berpikir tentang kincir anginnya. Bagaimana dengan Indonesia? Di Jawa ada batik dan wayang, di Semarang ada lumpia, di Sumatra ada rumah gadang dan tari Piring, di Bali ada tari Kecak, dan di Papua ada ukiran khas suku Asmat dan rumah Honai. Kaya sekali tanah air kita ini bukan? Mari kita bangga dengan budaya kita dan tidak merasa malu untuk mengenakan pakaian adatnya atau menghadiri acara-acara adat yang sering diadakan. Baca juga:RPP PAUD Tema Bangsaku, Subtema Permainan Tradisional 2. Mempelajari dan melestarikan budaya Setiap daerah di negara kita juga memiliki lagu daerah, alat musik tradisional, dan tarian daerahnya. Kita bisa belajar menyanyikan lagu daerah, menari tarian tradisional, atau memainkan alat musik khas Indonesia seperti angklung dan gamelan. Di sekolah, kita bisa mengikuti kegiatan seni budaya, seperti menari atau membuat kerajinan tangan khas daerah. 3. Menggunakan bahasa daerah Jika kita memiliki bahasa daerah, mari kita gunakan dalam percakapan sehari-hari dengan keluarga atau teman. Dengan begitu, bahasa daerah kita tidak akan punah dan tetap hidup serta menjadi kebanggaan bagi generasi kita. Baca juga:Bisa Dipraktikkan di PAUD: Inilah 9 Tradisi Ramadan Menarik di Berbagai Daerah di Indonesia 4. Mencintai kuliner tanah air Indonesia memiliki banyak makanan tradisional seperti nasi goreng, sate, rendang, pempek, gudeg, dan masih banyak lagi. Daripada selalu makan makanan dari luar negeri, mari kita bangga menikmati makanan khas daerah kita sendiri yang tidak kalah enak dan nikmatnya. Justru makanan khas dari daerah di Indonesia dikenal sangat sehat serta bergizi. 5. Menjaga dan melestarikan warisan budaya Ketika kita mengunjungi tempat bersejarah seperti candi, museum, atau rumah adat, mari kita jaga kebersihan dan tidak merusaknya. Dengan begitu, generasi setelah kita masih bisa melihat dan belajar tentang sejarah serta budaya Indonesia. Saat berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, mungkin kita perlu mengeluarkan sedikit uang. Namun, dari sumbangan kita itulah, negara maupun pemerintah daerah akan memiliki dana untuk merawat setiap tempat bersejarah yang kita kunjungi. Baca juga:Perlindungan Bahasa Daerah di PAUD: Bisa dengan Aneka Kegiatan Seru! Teman-teman, mencintai budaya Indonesia bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata. Mari kita jaga warisan bangsa ini agar tetap hidup dan dikenal oleh dunia. Budaya adalah jati diri bangsa, jika kita tidak menjaganya, siapa lagi? Sekian pidato dari saya. Semoga kita semua semakin cinta dan bangga dengan budaya Indonesia. Om shanti shanti shanti om, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Salam sejahtera bagi kita semua, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom. Baca juga:Modul Ajar dan RPP PAUD Tema Negaraku, Topik Tarian Adat - Kurikulum Merdeka Belajar Mencintai budaya Indonesia bukan hanya sekedar kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai generasi penerus bangsa. Mari kita lestarikan budaya dengan mengenal, mempelajari, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar tetap hidup dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Semoga naskah pidato ini bermanfaat untuk membangkitkan semangat anak PAUD dan SD dalam mencintai budaya Indonesia, agar menyadari pentingnya menjaga kekayaan warisan bangsa ini. KABI (Kisah Nabi): Animasi Pembangun Karakter Islami Anak Indonesia
Hai para guru sahabat Educa, Modul Ajar Harian untuk PAUD usia 4-6 tahun dengan pendekatan Deep Learning ini mengajak anak didik bertamasya ke Kebun Raya sambil mengenal berbagai jenis tanaman. Melalui kegiatan ini, anak-anak juga belajar tentang keanekaragaman tanaman dan pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan pembelajaran dengan tema atau topik “Pergi ke Kebun Raya” bisa dilakukan dalam 1 atau 2 pertemuan. Koleksi LKA Gratis dari Educa Studio tema Tanaman dan Tema Lengkap Lainnya Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah agar anak dapat mengenal berbagai jenis tumbuhan di Kebun Raya, menyebutkan manfaat tanaman bagi kehidupan, mengekspresikan pengalaman tamasya melalui gambar atau cerita, serta berinteraksi dengan teman dan guru dengan sopan selama kegiatan. Berikut ini adalah urutan kegiatan pembelajaran dari materi ini: A. Kegiatan pembelajaran 1. Kegiatan pembuka (30 Menit) Guru mengajak anak didik menonton video tentang kebun raya, lalu berdiskusi tentang apa itu kebun raya. Kemudian, anak didik diajak bernyanyi bersama lagu "Lihat Kebunku" untuk membangkitkan semangat anak didik. Anak didik menjelaskan pengertian “Kebun Raya” menurut pengetahuan mereka sendiri. Baca juga:Tugas PROYEK SEDERHANA untuk PAUD / TK TEMA TANAMAN 2. Kegiatan inti pilihan (60 Menit) Pada kegiatan inti, guru bisa mengajak anak didik melakukan aneka kegiatan pilihan berikut ini: Menjelajah Kebun Raya: Anak didik bermain peran sebagai “penjelajah Kebun Raya” dengan mengamati bentuk, warna, dan ukuran berbagai tanaman di kebun sekolah. Mereka mencium aroma daun/bunga, merasakan tekstur dengan tangan, lalu menggambar tanaman yang paling menarik bagi mereka. Beraktivitas dengan tema "Petani yang Rajin": Anak didik menanam biji atau bibit tanaman dalam pot mini, lalu menyiramnya dengan air. Mereka diajak merawat tanaman tersebut dan mengamati pertumbuhannya dari hari ke hari. Mencetak bentuk motif daun: Anak didik memilih daun dengan bentuk unik, lalu mencetaknya di kertas menggunakan cat air atau krayon. Setelah itu, mereka membandingkan hasil cetakan dan mendiskusikan perbedaan bentuk serta pola urat daun. Eksperimen mini air dan daun: Anak didik membandingkan daun yang berbeda dengan meraba, mencium, dan merasakan bentuknya. Mereka mencoba meneteskan air di atas daun untuk melihat apakah air meresap atau mengalir, lalu mendiskusikan hasilnya. Mendengarkan suara alam via audio: Anak didik duduk diam sejenak untuk mendengarkan suara daun yang tertiup angin, kicauan burung, atau suara serangga. Setelah itu, mereka menirukan suara-suara tersebut dengan suara mereka sendiri atau alat musik sederhana. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Tanaman Buah, Manfaat Tumbuhan Permainan tebak-tebakan tentang tanaman atau bagian tanaman: Guru memberi petunjuk tentang sebuah tanaman. Anak didik menebak tanaman yang dimaksud dan mencari tanaman serupa di sekitar mereka. Merangkai bunga: Anak didik memilih berbagai bunga, dahan, ranting, daun, akar, dan bagian tanaman lain yang tersedia, lalu menyusunnya menjadi rangkaian sederhana. Setelah itu, mereka mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. Membuat kolase daun "Seni dari Alam": Anak didik mengumpulkan berbagai jenis daun kering, lalu menempelkannya di kertas untuk membuat kolase berbentuk pohon atau hewan. Mereka kemudian membandingkan hasil karya satu sama lain dan menceritakan tentang daun yang mereka gunakan. Membuat mahkota daun: Anak didik mengumpulkan daun beragam bentuk, lalu menempelkannya pada kertas atau pita untuk dijadikan mahkota. Setelah selesai, mereka mengenakan mahkota dan bermain peran sebagai raja atau ratu hutan yang menjaga tanaman. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH Tema / Topik: Tanaman Hias, Belajar Tumbuhan untuk PAUD 3. Kegiatan akhir / refleksi (30 Menit) Anak didik bercerita tentang pengalaman mereka selama kegiatan, sementara guru memberikan pujian dan umpan balik positif. Kegiatan ditutup dengan doa dan lagu penutup. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik Bunga, Tumbuhan Guru PAUD sahabat Educa, Kurikulum deep learning dalam pembelajaran tema Kebun Raya memungkinkan anak didik untuk belajar secara mendalam melalui pengalaman langsung dan eksplorasi nyata. Dengan pendekatan ini, anak tidak hanya mengenal berbagai jenis tanaman, tetapi juga memahami manfaatnya serta membangun keterampilan berpikir kritis, sosial, dan emosional. Melalui kegiatan yang interaktif dan menyenangkan, anak-anak semakin termotivasi untuk menjaga lingkungan dan menghargai keanekaragaman hayati sejak dini. Marbel TK dan PAUD: Teman Belajar dan Bermain Si Kecil
Ayah Bunda Sahabat Educa, Pendekatan Deep Learning dalam meningkatkan kegemaran membaca si Kecil usia 4-5 tahun berfokus pada pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan berbasis pengalaman. Pada usia ini, si Kecil belajar melalui eksplorasi, interaksi, dan stimulasi sensorik yang kaya. Oleh karena itu, Ayah Bunda dapat menerapkan strategi pembelajaran yang menarik, menyenangkan, serta mendorong si Kecil untuk berpikir dan berimajinasi. Baca juga:5 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Mengajari Si Kecil Membaca Ayah Bunda Saabat Educa, berikut ini adalah contoh kegiatan yang akan memberikan pengalaman belajar lebih mendalam: 1. Membaca Interaktif dan Menyenangkan Pilih buku bergambar dengan warna dan ilustrasi yang menarik. Bacakan cerita dengan intonasi, ekspresi wajah, dan suara tokoh yang berbeda agar si Kecil lebih terlibat. Ajak si Kecil menebak alur cerita atau menunjuk benda yang disebut dalam buku. 2. Menghubungkan Cerita dengan Kehidupan Sehari-hari Setelah membaca cerita, tanyakan kepada si Kecil, “Pernahkah kamu mengalami hal seperti di cerita ini?” Misalnya, setelah membaca kisah tentang berbagi, ajak si Kecil untuk menceritakan pengalaman berbagi dengan teman atau saudara. Baca juga:Kembangkan Kemampuan Membaca Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif 3. Membaca Sambil Bermain dan Bergerak Gunakan kartu kata bergambar untuk mengenalkan kata-kata baru. Ajak si Kecil bermain peran sebagai tokoh dalam cerita, misalnya berpura-pura menjadi hewan atau karakter favoritnya. Buat permainan tebak kata dari buku yang sudah dibaca bersama. 4. Menggunakan Teknologi Secara Bijak Manfaatkan audiobook atau aplikasi membaca interaktif yang menarik bagi si Kecil. Sambil mendengarkan cerita, biarkan si Kecil melihat gambar atau mengikuti kata-kata dalam buku. Baca juga:MODUL AJAR MINGGUAN PAUD Topik HAPPY READING | Tumbuhkan Kecintaan MEMBACA Anak TK USia 5-6 Tahun 5. Membaca dalam Aktivitas Sehari-hari Libatkan si Kecil dalam membaca petunjuk sederhana, seperti mencari nama di label makanan atau membaca rambu-rambu jalan saat bepergian. Tempelkan kata-kata di sekitar rumah, seperti di meja, kursi, atau pintu, agar si Kecil terbiasa mengenali huruf dan kata. 6. Membuat Sudut Baca yang Nyaman dan Menarik Sediakan tempat khusus untuk membaca dengan rak buku yang mudah dijangkau oleh si Kecil. Biarkan si Kecil memilih sendiri buku yang ingin dibaca agar merasa lebih bersemangat. 7. Melibatkan Ayah Bunda dalam Membaca Jadikan membaca sebagai rutinitas keluarga, misalnya membacakan cerita sebelum tidur. Tanyakan kepada si Kecil tentang bagian cerita yang paling disukai atau apa yang bisa dipelajari dari cerita tersebut. Baca juga:10 METODE LAMA BELAJAR MEMBACA yang Sudah USANG! Ini ALTERNATIF Serunya 8. Mendorong Si Kecil untuk Berkreasi Ajak si Kecil menggambar atau mewarnai adegan dari cerita yang dibaca. Buat “buku cerita mini” bersama si Kecil dengan menempel gambar dan membiarkannya menceritakan kisahnya sendiri. Ayah Bunda Sahabat Educa, dengan pendekatan Deep Learning, membaca bukan hanya sekadar mengenali huruf dan kata, tetapi menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi si Kecil. Dengan keterlibatan aktif Ayah Bunda, si Kecil akan lebih mudah mencintai membaca dan menjadikannya bagian dari keseharian. MARBEL TK DAN PAUD: Media Bermain sambil Belajar Interaktif-Edukatif selama Bulan Ramadan buat Si Kecil Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Young asian family daughter happy using tablet home japanese mother father relax with little girl watching [1]