Top
Selasa, 20 Mei 2025 | Edukasi

Modul Ajar PAUD Harian atau RPPH dengan tema "Profesi Orang Tuaku" berikut ini menggunakan metode deep learning untuk usia 4-6 tahun yang dibuat dengan pendekatan interaktif, juga menggabungkan teknologi dengan aktivitas fisik dan kognitif. Tujuan pembelajaran adalah mengenalkan profesi orang tua kepada anak didik dan mengembangkan pemahaman dasar tentang pekerjaan mereka. Anak didik juga diajak untuk berimajinasi melalui pengalaman visual, audio, dan kegiatan praktis. "Children's understanding of their parents' profession shapes their perception of work and success. It fosters respect and admiration for hard work, and it encourages children to recognize the value of different career paths. By knowing their parents' professions, children gain insight into their role in society and the broader world." — (Kroeger, R., Parenting and Work Identity, 2016) Dengan mempelajari atau memahami profesi orang tuanya, anak didik bisa belajar menghargai aneka pekerjaan dan memahami setiap pekerjaan memiliki peran penting bagi sesama. Pembelajaran ini juga bertujuan untuk membuka wawasan anak didik tentang bagaimana mereka akan mendedikasikan hidupnya sesuai dengan minat, bakat, serta keterampilan yang dimiliki. 1. Kegiatan pendahuluan: Aneka kegiatan pembuka pilihan yang menyenangkan antara lain: Menyanyikan lagu “Semua Profesi Baik Adanya” Menonton video animasi tentang pengenalan profesi, misalnya Marbel Profesi Mendiskusikan profesi dari orang tua masing-masing anak didik Mengamati gambar atau slide yang menampilkan aneka profesi. Baca juga: 9 Ide Aktivitas PAUD / TK Belajar Mengenal Profesi Guru 2. Kegiatan inti Anak didik diajak untuk melakukan aneka kegiatan yang sudah disiapkan pada beberapa corner dengan aneka tema. Setiap corner anak didik diajak melakukan kegiatan sesuai tema profesi. Beberapa corner di bawah ini bisa dipilih: Bermain peran dokter: Anak didik mengenakan jas dokter dan memeriksa boneka atau teman sekelas Membuat kue seperti koki: Anak didik ikut serta dalam membuat dan menghias kue sederhana Menggambar seperti arsitek: Anak didik menggambar rumah atau gedung dengan pensil warna Bermain polisi: Anak didik berperan sebagai polisi yang mengatur lalu lintas dengan mainan mobil Membaca berita: Anak didik membaca berita sederhana di depan kelas dengan mikrofon mainan Menjadi pilot: Anak didik berimajinasi menjadi pilot dengan topi dan mainan pesawat Bermain sebagai wirausahawan: Anak didik berperan sebagai penjual dan pembeli di toko mainan. Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik PERINGATAN HARI TNI Sub Topik MENGENAL PROFESI TENTARA | Seri TK 5-6 Tahun Setelah itu, anak didik bisa diajak untuk melakukan aneka kegiatan di bawah ini: Bercerita tentang pekerjaan orang tua: Anak-anak diminta untuk menceritakan profesi orang tua mereka dan aktivitas sehari-hari yang dilakukan Membuat poster profesi orang tua: Anak-anak menggambar atau membuat kolase yang menggambarkan profesi orang tua mereka Bermain peran pekerjaan orang tua: Anak-anak berperan sebagai orang tua mereka dan meniru aktivitas pekerjaan sehari-hari Mengundang orang tua ke kelas: Anak-anak dapat mengundang orang tua mereka untuk berbicara tentang pekerjaan mereka di depan kelas Menyusun cerita tentang profesi orang tua: Anak-anak membuat cerita pendek tentang pekerjaan orang tua dan bagaimana mereka membantu keluarga. Baca juga: 16 Kegiatan Bermain Seraya Belajar Tema Profesi Petani untuk Anak PAUD Usia 4-5 Tahun 3. Kegiatan refleksi dan penutup Anak didik diminta untuk mengungkapkan satu hal yang mereka pelajari tentang profesi orang tua mereka Melalui aplikasi atau media digital, anak didik bisa merekam suara atau mengambil foto tentang profesi mereka dan mendokumentasikan apa yang mereka pelajari Anak didik bersama guru berdiskusi untuk menemukan kesimpulan mengenai pentingnya pekerjaan orang tua dalam kehidupan sehari-hari Guru menampilkan video atau karya yang dibuat oleh anak didik sebagai bentuk apresiasi atas karya mereka Guru memberikan apresiasi kepada beberapa anak didik dengan berbagai kategori.  Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran Guru bisa menilai anak didik dengan menggunakan portofolio digital anak yang berisi foto, suara, dan video yang diambil selama kegiatan, serta pengamatan ketika anak didik berpartisipasi dalam setiap kegiatan.. "Learning about professions provides children with a broader understanding of the world and its possibilities. It helps them envision their future by exposing them to diverse careers and opportunities. This knowledge fosters ambition and clarity in their personal and professional aspirations." — Johnson, M., Career Development and Future Planning, 2018 Semoga modul ajar ini bisa bermanfaat bagi guru PAUD di Indonesia dalam mengajarkan pengenalan profesi, sehingga anak didik akan memiliki pandangan yang lebih luas mengenai dunia dan berbagai kemungkinan yang ada di masa depan. Dengan mengenal berbagai macam jenis pekerjaan, anak didik dapat membayangkan pilihan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta merasa lebih percaya diri dalam merencanakan masa depan. Pengetahuan ini membantu mereka menetapkan tujuan hidup dan membangun motivasi yang lebih jelas dan terarah. KABI (Kisah Teladan Nabi): Sahabat Anak Muslim Indonesia untuk Membangun Akhlak Mulia   Sumber referensi: 1. Johnson, M., Career Development and Future Planning, 2018 [1]2. Kroeger, R., Parenting and Work Identity, 2016 [2]  

Kamis, 15 Mei 2025 | Edukasi

Ayah Bunda sahabat Educa, si Kecil bisa belajar tentang pemandangan alam dan tempat wisata dengan LKPD PAUD. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD yang juga akrab disebut Lembar Kerja Anak / LKA adalah media belajar efektif untuk mempelajari aneka tema pembelajaran untuk anak usia dini, termasuk tentang pemandangan alam dan aneka tempat wisata. Baca juga: FREE Download Printable LKPD PAUD / TK : Pengembang Keterampilan Menulis dan Mengenal Benda Sekitar Apa manfaat pembelajaran tema pemandangan alam dan tempat wisata? "Ecotourism is viewed as a suitable context for disseminating knowledge about nature and promoting environmental values among tourists." King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S. (2020) Dalam penelitiannya, King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S.menjelaskan bahwa pembelajaran tentang alam cara yang baik untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam dan mempromosikan nilai-nilai lingkungan, misalnya tentang pentingnya merawat alam dan menumbuhkan sikap peduli pada kelestarian lingkungan. Baca juga: Aktivitas Anak PAUD - TK Belajar Alam Semesta: Mencegah Polusi Udara Berikut ini adalah beberapa subtema LKPD atau Lembar Kerja Anak yang bisa diberikan kepada si Kecil agar ia semakin cinta alam dan peduli tentang pentingnya memelihara kelestarian lingkungan. Tempat Ternama Dunia: Australia #2 Wild Animals Alert! Menyusuri Keindahan Alam Tempat Ternama Dunia: Asia Tempat Ternama Dunia: Eropa & Britania Raya #5 Tempat Ternama Dunia: Amerika #2 Tempat Ternama Dunia: Australia #2 Eksplorasi Kehidupan Laut Pemandangan Luar Rumah Suatu Hari di Peternakan #2 Indahnya Pemandangan Indonesia's Famous Landmarks World’s Famous Landmarks "Play is where children discover ideas, experiences and concepts and think about them and their consequences. This is where literacy and learning really begins." - Anne Haas Dyson (2009), Wikipedia Dyson menjelaskan bahwa bermain adalah sarana bagi anak-anak agar dapat menemukan ide, pengalaman, dan konsep, serta memikirkan konsekuensinya. Bermain bisa menjadi awal dari literasi dan pembelajaran yang sebenarnya. Kegiatan bermain dan menyenangkan lainnya, bisa mendukung anak dalam mengerjakan lembar kerja. Apa yang bisa dikerjakan bersama si Kecil sebelum mengerjakan lembar kerja anak? Bernyanyi bersama lagu bertema alam atau tempat wisata untuk membangun suasana belajar yang menyenangkan Bermain peran tentang kejadian di tempat wisata sederhana yang menggambarkan isi lembar kerja untuk membantu anak memahami konteks Membaca buku cerita bertema alam dan tempat wisata agar anak mendapatkan gambaran awal secara visual dan verbal Diskusi gambar atau video pendek bertema alam atau tempat wisata untuk memancing rasa ingin tahu dan keterlibatan anak. Baca juga: Modul Ajar 1 Bulan Tema Liburanku: Ke Tempat Wisata Alam, Budaya, dan Buatan - Kurikulum Deep Learning Apa yang bisa dikerjakan bersama si Kecil setelah mengerjakan lembar kerja anak? Menceritakan hasil kerja mereka untuk melatih kemampuan bercerita dan percaya diri Mewarnai atau menghias hasil lembar kerja agar lebih personal dan menyenangkan Bermain bebas bertema sesuai tema lembar kerja sebagai bentuk relaksasi sekaligus penguatan materi. Bagaimanapun, pembelajaran tentang alam dan tempat wisata akan menjadi lebih menarik bagi anak PAUD (usia 4-6 tahun) dan SD, bila Ayah Bunda mengajaknya ke tempat-tempat wisata alam dan edukatif. "Spending time in nature can build their confidence. There’s a lot less structure than most types of indoor play and they can choose how they interact with the nature around them." - Richard Louv (2005), Child Mind Institute Louv menekankan bahwa berinteraksi dengan alam memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan pengetahuan, rasa percaya diri, kemandirian, kreativitas dan kemampuan menyelesaikan masalah. RIRI: Cerita Anak Interaktif yang Bisa Menjadi Sahabat Berceria Si Kecil agar Semakin Cerdas Berkarakter     Sumber referensi:  Anne Haas Dyson. All Work and No Play Makes for Troubling Trend in Early Education, 2009. [1] King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S. Promoting Children-Nature Relations through Play-Based Learning in Ecotourism Sites. Journal of Teaching in Travel & Tourism, 20(3), 190–201, 2020. [2] Richard Louv. Last Child in the Woods: Saving Our Children from Nature-Deficit Disorder, 2005 [3]

Rabu, 14 Mei 2025 | Edukasi

7 Kebiasaan anak Indonesia hebat adalah salah satu gerakan pendidikan yang sangat bagus. Gerakan yang digagas oleh Kemendikdasmen ini bertujuan untuk membentuk karakter anak sejak dini melalui kebiasaan-kebiasaan positif yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan ini adalah bagian dari upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Salah satu kebiasan pentingnya adalah bangun pagi. "Promoting an early rising time is suggested to be an important element of cultivating good health in young children." - Kohyama, Jun (2007), Harvard Gazette Dalam penelitiannya Kohyama membuktikan bahwa anak-anak yang bangun lebih awal cenderung lebih aktif secara fisik dibandingkan mereka yang bangun lebih siang. Aktivitas fisik yang meningkat ini berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, serta mendukung perkembangan kognitif anak. Berikut ini adalah salah satu contoh modul ajar yang bermanfaat untuk mengajarkan anak didik agar mampu bangun pagi bagi anak usia dini, terutama yang berusia 2-4 tahun (Kelompok Bermain). Modul ajar ini juga memiliki manfaat untuk mengajarkan kegiatan menarik di pagi hari dan mengenal waktu. Baca juga: Bangun Pagi Apa  Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? 1. Kegiatan pendahuluan Menyapa dan mengucapkan selamat pagi, ajakan berdoa, dan melakukan tepuk semangat pagi Melakukan ice breaking gerak lagu dengan iringan lagu “Bangun Tidur Ku Terus Mandi” Mengajak berdiskusi anak didik dan memuji anak didik yang terbiasa bangun pagi. LKPD PAUD Tema Pahlawan: Ada Ki Hajar Dewantara dan Pahlawan Nasional Lainnya: GRATIS  2. Kegiatan Inti Bernyanyi lagu “Ayo Bangun Pagi”: Ajak anak didik bernyanyi lagu dan bergerak, untuk memahami bahwa pagi hari adalah waktu yang menyenangkan untuk memulai aktivitas Memperagakan drama “Pagi Ceria”: Berpura-pura bangun pagi, membuka jendela, dan menyapa matahari untuk menumbuhkan energi positif Jalan Kecil di halaman:  Berjalan pelan-pelan di pagi hari sambil mengamati burung atau sinar matahari mengenalkan mereka pada keindahan pagi. Saat kembali ke kelas, anak didik diajak untuk berdiskusi tentang apa yang mereka lihat dan rasakan Menggunting dan menempel gambar rutinitas pagi :Anak menempel gambar-gambar seperti bangun tidur, mandi, dan sarapan sebagai pengenalan urutan kegiatan pagi. Permainan Tepuk “Bangun pagi”. Tepuk ritmis dengan kata-kata lucu tentang pagi membantu anak mengingat manfaat bangun pagi secara menyenangkan. Baca juga: 5 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Mengajari Si Kecil Membaca Tepuk… Bangun! (plok plok plok huahhmm) Tepuk… Pagi! (plok plok plok, sambil pura-pura melihat mentari)Tepuk… Ceria! (plok plok plok hore!)Bangun pagi, hati gembira! (plok plok plok)Siap belajar bersama teman! (plok plok plok, yes yes) Mendengarkan cerita: “Anak Hebat yang Bangun Pagi” Menggambar / mewarnai: Menggambar dan mewarnai matahari matahari  pagi sebagai simbol semangat dan awal yang cerah setiap hari. Baca juga: Modul Ajar PAUD Kegiatan di Pagi, Siang, Malam Hari | RPPH Topik Belajar Waktu dan Aktivitas di Rumah untuk TK 4-6 Tahun Kegiatan Penutup Anak didik diajak duduk melingkar dan menyanyikan lagu penutup sambil mengulang satu manfaat bangun pagi yang mereka sukai Anak didik diajak berdiri lalu memberi pelukan kepada teman dan guru sambil mengucapkan, “Selamat pagi, aku siap jadi anak hebat!” Guru menunjukkan Pahlawabeberapa gambar kegiatan anak didik menebak mana yang termasuk kegiatan pagi. MARBEL TK PAUD: Teman Belajar dengan Anak Animasi Keren   Penugasan Membuat “Foto Ceria Pagi Hari”: Orang tua diminta mengirimkan foto anak saat sedang melakukan rutinitas pagi (misalnya bangun tidur, menyikat gigi, atau sarapan) Mengerjakan cek list Jurnal “Pagi yang Menakjubkan”: Anak dan orang tua menandatangani jurnal dari sekolah setiap kali anak berhasil bangun pagi selama satu minggu. Sumber referensi: Robert Eisenberger. Learned Industriousness (1992) [1] Khyama, Jun (2007). Early rising children are more active than late risers. [2]

Senin, 05 Mei 2025 | Edukasi

Belajar Matematika atau konsep berhitung dan mengenal angka pasti akan menjadi asyik bila dilakukan dengan kegiatan yang variatif. Salah satu kegiatan menarik untuk belajar Matematika adalah dengan media dongeng. "Mathematical language is a cornerstone of a child's mathematical development, and children can effectively acquire this language through storytelling with a knowledgeable and engaging partner." - Chao Zhang dkk, 2024 Dalam penelitiannya, Chos Zhang dkk menemukan bahwa anak-anak dapat meningkatkan kemampuan bahasa matematik secara efektif melalui kegiatan bercerita atau mendongeng. Aktivitas mendongeng bisa menjadi kekuatan untuk membuat pembelajaran matematika atau numerasi menjadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak. Baca juga: Numerasi di PAUD, Tak Hanya Tentang Angka. Apa Lagi? Bagaimana Mengajarkannya? Direktorat Sekolah Dasar Ditjen PAUD Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengatakan pendidikan numerasi pada tingkat PAUD bukan hanya seputar angka dan hitungan. Disebutkan pula bahwa ada 5 lingkup atau fondasi numerasi di satuan PAUD - TK, yaitu pengenalan bilangan, geometri, pola, analisis data, serta pengukuran. Berikut ini adalah contoh dongeng menarik yang bisa diberikan kepada anak PAUD usia 4-6 tahun agar mereka semakin mengenal konsep 5 fondasi numerasi. 1. Pengukuran: Sepatu Baru Tata Tabita Tata Tabita ingin membeli sepatu baru. Ia melihat sepatu warna merah dan biru di sebuah Toko Nana Shoes. “Sepatu mana yang paling pas di kakiku ya?” tanya Tata. Ibu Nana, si penjual sepatu, membawa penggaris besar. “Ayo kita ukur dulu panjang kakimu,” kata Bunda. Kaki Tata panjangnya 17 cm. Sepatu yang pas adalah yang berukuran 18 cm. Tata senang karena sepatunya pas dan nyaman dipakai! Kegiatan praktik: Anak-anak didik mengukur panjang kaki teman menggunakan penggaris dan mencari sepatu yang sesuai dengan ukuran tersebut. Mereka juga mewarnai gambar sepatu sambil mengukur panjang dan lebar sepatu pada gambar dengan penggaris. Baca juga: BERMAIN dan Bereksplorasi dengan ANGKA 1 2 3 bersama Ayah Bunda | Pengembangan NUMERASI DASAR Anak 3-4 Tahun 2. Geometri: Petualangan Siti (si Kotak) dan Pepe (si Persegi) Siti, si segitiga, dan Pepe, si persegi, berjalan bersama di hutan. Siti berkata, "Aku punya tiga sisi dan tiga sudut, lihat betapa tajamnya!" Pepe dengan bangga menjawab, "Aku punya empat sisi yang lurus dan empat sudut yang tajam." Mereka melihat pohon yang berbentuk bulat dan mulai membandingkan bentuknya. Siti mencoba memasuki rumah Pepe, tapi dia tidak bisa masuk karena terlalu kecil. Pepe pun memutuskan untuk mencoba masuk ke rumah Siti, tetapi juga tidak muat. Mereka tertawa dan belajar bahwa bentuk-bentuk itu sangat berbeda. Meskipun berbeda, mereka tetap bisa bermain bersama dengan bahagia. Kegiatan praktik: Setelah mendengarkan cerita, anak didik dapat bermain mencocokkan bentuk dengan benda-benda di sekitar mereka, seperti mencari benda berbentuk segitiga, persegi, dan bulat. Kemudian, mereka bisa menggambar bentuk-bentuk tersebut dan memberi warna sesuai imajinasi mereka. Baca juga: Membangun KEMAMPUAN DASAR LITERASI dan NUMERASI sesuai KURIKULUM FUL FUL PAUD 2024 3. Pola: Pola-Pola di Alam Semesta Siti dan Pepe sedang berjalan di taman dan melihat bukit yang tinggi dan rendah, bergelombang. "Lihat bukit ini, ada pola tinggi dan rendah, tinggi dan rendah!" kata Siti senang. Pepe melihat rumput di sekitarnya yang memiliki pola runcing, "Rumput ini juga punya pola runcing seperti segitiga!" Mereka berjalan lebih jauh dan menemukan benteng besar dengan tembok kotak-kotak. "Benteng ini punya pola kotak-kotak, lihat, ada yang besar dan kecil!" kata Pepe. Siti ikut mengamati dan berkata, "Setiap benda punya pola yang berbeda, ya!" Mereka mencoba membuat pola sendiri dengan batu dan daun, mengikuti pola yang mereka lihat. Siti dan Pepe belajar bahwa pola ada di mana-mana, bahkan di alam dan bangunan! Kegiatan praktik: Anak didik menemukan pola-pola di sekitar ruang kelas, misalnya pagar, ubin, motif-motif baju atau benda lain, serta pola lainnya. Setelah itu, mereka menebalkan pola garis putus-putus pada lembar kerja 4. Menghitung: Menghitung Mainan Suatu hari, Siti dan Pepe bermain sedang bermain. Setelah selesai bermain, mereka ingin merapikan mainan bersama, sambil menghitung mainan yang mereka punya. "Mari kita hitung berapa banyak mobil yang kita punya!" kata Siti. Mereka menghitung bersama, "Satu, dua, tiga, empat!" Pepe kemudian melihat boneka, "Sekarang kita hitung boneka!" Mereka menghitung boneka, "Satu, dua!" Siti mencatat jumlah mobil dan boneka di kertas. "Kita punya lebih banyak mobil daripada boneka!" kata Pepe. Mereka belajar bahwa menghitung dan melihat perbedaan itu menyenangkan! Kegiatan praktik: Anak didik menghitung jumlah mainan yang ada di sekitar mereka, seperti mobil dan boneka. Kemudian, mereka bisa mencatat hasil hitungan dan membandingkan jumlah mainan yang berbeda, seperti menghitung mobil dan boneka di kelas atau di rumah. Baca juga: 15 Permainan MUDAH untuk Mengembangkan LITERASI NUMERASI Anak Usia 3 Tahun 5. Pengenalan bilangan: Angka Seperti Apa? Siti dan Pepe sedang bermain di taman sambil mengenal angka. "Lihat, angka 1 itu seperti tiang bendera yang tinggi!" kata Siti sambil menunjuk tiang bendera di dekat mereka. Pepe tersenyum, "Angka 2 itu seperti bebek yang sedang berenang, ada lengkungan tubuhnya!" Mereka melihat bebek di kolam dan membandingkannya dengan angka 2. Siti menunjuk awan yang berbentuk melengkung dan berkata, "Angka 3 itu seperti bentuk awan yang lembut." Pepe tertawa dan berkata, "Angka 4 seperti kursi terbalik, punya empat kaki yang lurus!" Mereka berdua berlari ke tempat duduk yang mirip angka 4 dan mencoba duduk di sana. Siti dan Pepe belajar bahwa angka-angka itu bisa terlihat di sekitar mereka dengan cara yang menyenangkan! Kegiatan praktik: Menebalkan bentuk angka 1 pada gambar tiang bendera dan bentuk angka lainnya pada lembar kerja. Anak didik bisa diajak pula bernyanyi lagu “Angka Seperti Apa?” "Schools must teach students numeracy. Numeracy learning should be fun so that students are interested." - Cheung et al. Kegiatan pengembangan kemampuan numerasi haruslah menyenangkan. Karena kegiatan yang menyenangkan bisa meningkatkan minat belajar anaak didik, dan secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan numerasi mereka. "Everyday activities like counting, looking at shapes, and talking about sizes also help children develop early numeracy and maths skills. Talking, everyday activities, play and reading help your child develop communication, imagination and other skills for understanding maths concepts." - Raising Children Network, 2024 Aneka kegiatan sehari-hari seperti menghitung, mengamati bentuk, dan berbicara tentang ukuran membantu anak-anak mengembangkan keterampilan numerasi awal. Selain itu, berbicara, bermain, dan membaca juga membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi, imajinasi, dan keterampilan lain untuk memahami konsep matematika. Kegiatan belajar numerasi dengan media dongeng yang dilanjutkan dengan variasi kegiatan lainnya (dengan topik yang masih berhubungan), akan membuat anak didik memiliki kesempatan untuk mengembangkan aneka kecerdasan lainnya. Selamat mencoba! Ajak si Kecil Belajar dan Bermain dengan Gims Edukatif Keren: Marbel TK PAUD    Sumber referensi: Hana Dewi Kinarina Kaban. Kemendikdasmen sebut Pendidikan Numerasi PAUD Bukan Soal Angka & Hitungan, 2024 [1] Chao Zhang, Xuechen Liu, Katherine Ziska, dkk. Mathemyths: Leveraging Large Language Models to Teach Mathematical Language through Child-AI Co-Creative Storytelling, 2024 [2] Cheung et al. School Strategies for Improving Student Literacy, 2025 [3] Raising Children Network. Maths & Numeracy Skills: Babies & Toddlers [4]

Jumat, 21 Maret 2025 | Edukasi

Berpuasa di bulan Ramadan adalah ibadah yang penuh barokah, tetapi bisa menjadi tantangan bagi anak-anak PAUD usia 4-6 tahun dan SD kelas 1-3. Melalui pidato atau ceramah yang sederhana dan menarik, mereka dapat lebih memahami makna puasa serta termotivasi untuk menjalaninya dengan semangat." Baca juga:Contoh Naskah PIDATO MAKNA BERPUASA untuk Anak PAUD & SD Kelas 1-3 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Teman-teman yang sholeh dan sholehah, apa kabar hari ini? (ajak berinteraksi dengan menanyakan satu per satu serta menyebutkan nama anak). Ibu berharap teman-teman dalam keadaan yang baik, sehat, dan penuh kebahagiaan, terutama dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini, ya! Kira-kira, sudah berapa hari ya kita berpuasa? Masih kuat bukan? (Ajak anak berinteraksi) Semoga dengan niat baik dan penuh ketulusan hati, teman-teman bisa menghadapi setiap tantangan saat berpuasa. Ngomong-ngomong tentang tantangan, kira-kira tantangan apa saja yang teman-teman hadapi saat menjalankan ibadah puasa ini? (Ajak anak berinteraksi) Baca juga:PIDATO MOTIVASI: Serunya BELAJAR PUASA untuk Anak PAUD & SD Baik, Ibu guru memahami bahwa tantangan akan selalu ada dalam situasai apa pun, dan kapan pun. Namun, saat berpuasa, tentu tantangan yang akan kita hadapi pasti berbeda dengan saat kita tidak berpuasa. Mengapa? Karena kita tidak boleh makan dan minum dari waktu setelah sahur hingga maghrib atau saat berbuka puasa. Pada hari ini, Ibu guru akan menjelaskan beberapa tantangan saat menunaikan ibadah puasa dan cara mengatasinya. Tantangan pertama, tentu saja teman-teman harus menahan rasa lapar dan haus. Biasanya perut akan bersuara saat kita lapar. Mulut juga akan terlihat lebih kering. Rasa capek atau mengantuk mungkin juga akan teman-teman rasakan. Karena ada keadaan tubuh yang kurang nyaman, maka akan mempengaruhi keadaan emosi kita. Mungkin beberapa dari teman-teman jadi lebih sulit mengontrol emosi. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Lalu, bagaimana cara mengatasi aneka tantangan di atas? Ibu akan membantu teman-teman dengan memberikan tips jitu! Pertama, teman-teman perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, terutama saat makan sahur. Pastikan kelengkapan gizi ada di dalam setiap makanan yang dikonsumsi, yaitu nasi, buah, sayur, dan air putih yang cukup. Kita akan tetap beraktivitas sepanjang hari. Tidak hanya tidur saja bukan? Tentu butuh persediaan makanan yang bergizi. Kedua, melakukan aktivitas positif dan perbuatan yang baik. Sepulang sekolah, lakukan aneka kegiatan positif yang bervariasi, misalnya bermain puzzle, membaca buku, ngobrol dengan orang tua, atau bermain bersama teman. Perbanyak pula berbuat baik kepada sesama, misalnya berbagi makanan dengan tetangga, mengucapkan salam kepada orang tua, mengunjungi teman yang sakit, dan lainnya. Manfaatkan pula waktu dengan berdoa, berzikir, atau membaca Al-Qur’an. Jika ada teman yang kesulitan dalam suatu hal, sebaiknya kita membantunya semampu kita. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Guru PAUD Bertema Menyambut Ramadan dengan Ceria Ketiga, tidak melupakan ibadah. Saat berpuasa, kita juga tidak boleh melupakan kegiatan ibadah lainnya, yaitu melakukan sholat tepat waktu. Karena kita harus tetap dekat dengan Allah yang sudah menciptakan kita, memberikan orang tua yang baik, mencukupkan segala kebutuhan kita, dan mengaruniakan alam yang indah. Keempat, tetaplah bersabar dalam segala hal. Bila ada terjadi persoalan dengan saudara atau orang tua, jangan terlalu cepat merasa marah. Cobalah berdiam sejenak, atur nafas dan emosi. Selesaikan setiap persoalan dengan tenang. Karena emosi yang tidak terkendali sangat menghabiskan banyak energi. Teman-teman terkasih, setiap hal baik yang kita lakukan pasti ada tantangannya. Seperti halnya ketik kita menjalankan ibadah puasa. Namun, tentu saja selalu ada jalan di setiap tantangan yang harus kita hadapi. Kita harus makan sahur yang sehat, mengisi waktu dengan hal baik serta positif, kendalikan emosi dengan baik, serta rajin sholat dan beramal, insyaAllah puasa kita menjadi lebih ringan dan penuh berkah. Baca juga:Ajarkan Siswa Makna Puasa Ramadan Lewat Aktivitas Pembelajaran Ini di Sekolah Semoga Allah selalu memberi kita kekuatan dan menjadikan kita anak-anak yang sabar, dekat dengan-Nya, serta taat beribadah. Aamiin Terima kasih teman-teman. Tetap semangat ya.. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KABI (Kisah Nabi): Media Menarik untuk Belajar dan Mengembangkan Karakter Anak Islam  

Kamis, 13 Maret 2025 | Parenting

Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadan bisa menjadi saat yang baik bagi Si Kecil agar ia mampu mengembangkan karakter positif dan pemahaman tentang nilai-nilai agama. Bagaimana dengan kecerdasan emosinya? Tentu saja bisa! Ayah Bunda bisa memanfaatkan saat sahur hingga pagi hari untuk beraktivitas bersama dan melakukan pembiasaan yang bisa mengembangkan kecerdasan emosi Si Kecil. Baca juga:LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Mengapa sangat efektif dilakukan setelah sahur atau pagi hari? Di pagi hari, keadaan fisik dan emosi Si Kecil masih sangat bugar. Udara yang masih segar sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental setiap orang. Dengan melakukan aneka kegiatan yang positif, Si Kecil juga akan semakin mampu mengarahkan dirinya untuk bisa melakukan berpikir positif dan merasakan mood yang positif pula, sehingga bisa mengalihkannya dari rasa lapar atau keinginan negatif lainnya. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Apa saja kegiatan dan pembiasaan positif yang bisa dilakukan bersama Si Kecil? Ayo lakukan aneka kegiatan serta pembiasaan positif ini bersama Si Kecil! Bermain bersama: Permainan edukasi seperti flash card dan puzzle bertema Islami bisa menjadi media bermain yang menyenangkan. Berbagi cerita: Berikan kesempatan kepada Si Kecil untuk mengungkapkan perasaannya, terutama tantangan-tantangan yang ia hadapi saat berpuasa. Membacakan buku cerita: Ayah Bunda bisa bercerita tentang kisah tokoh Islam dan teladan hidupnya. Membuat jurnal harian: Ajak Si Kecil membuat sebuah jurnal harian tentang hal baik apa saja yang bisa dilakukan dalam satu hari. Mendengarkan lagu Islami: Bantu Si Kecil memilih lagu yang bersyair positif dan isnpiratif, atau lagu-lagu bernuansa Islami. Lalu, ajak ia berdiskusi tentang makna / pesan moral dari lagu tersebut. Menulis rasa syukur: Ajak Si Kecil menulis minimal satu hal yang bisa disyukuri di hari yang lalu. Ajak ia berdiskusi tentang pengalaman tersebut. Berkegiatan amal: Bantu Si Kecil untuk menyiapkan satu paket bingkisan yang nantinya bisa diberikan kepada orang yang kurang mampu. Melakukan pernafasan: Lakukan hal ini bersama Si Kecil sambil mengucapkan hal-hal baik yang ia miliki atau pernah ia alami saat ini. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Apa tantangan dan bagaimana solusinya? Tidak ada hal baik tanpa tantangan. Pastikan Ayah Bunda siap membantunya dalam mengatasi setiap tantangan tersebut. Beberapa tantangan yang akan dihadapinya antara lain:  1. Rasa kantukAyah Bunda bisa memilih aneka kegiatan yang tidak terlalu berat agar bisa menghemat energi fisiknya, misalnya bercerita atau melakukan permainan yang simpel. Bantu pula agar Si Kecil bisa tidur malam tepat waktu. 2. Kurang rutinBantu Si Kecil untuk membuat jadwal yang konsisten. Pastikan pula ia mendapatkan istirahat yang cukup. Pastikan pula bahwa Ayah Bunda juga selalu bersemangat di pagi hari agar bisa jadi teladan dan motivasi. 3. Kurang motivasiMotivasi bisa diberikan dalam bentuk pujian, kata-kata positif dan apresiasi untuk setiap keberhasilan kecil atau perkembangan kecil yang dialami Si Kecil. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! 4. Penggunaan handphoneAyah Bunda bisa membuat perjanjian kepada Si Kecil tentang komitmen untuk mengurangi penggunaan HP selama bulan Ramadan. Ayah Bunda perlu menyiapkan kegiatan positif dan menyenangkan untuk menggantikan kegiatan dengan HP yang biasa ia lakukan. 5. Penurunan semangatDi awal-awal bulan Ramadan mungkin Si Kecil masih bersemangat. Namun, mungkin akan mulai timbul rasa bosan atau penurunan semangat pada Si Kecil. Bantu Si Kecil dengan mendengarkan segala keluhannya dan bantu ia untuk menemukan solusinya agar semangatnya tidak padam. Di pagi hari atau setelah melakukan sahur bisa menjadi saat yang berharga untuk menanamkan akhlak mulia dan mendukung perkembangan emosi Si Kecil yang berusia PAUD dan SD. Bagaimanapun kegiatan positif di pagi hari sangat berguna untuk membangun karakter, perasaan, dan pikiran positif di sepanjang hari. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan Semoga setiap kegiatan serta pembiasaan positif bisa dilakukan secara konsisten hingga hari raya nanti. Tetap semangat belajar untuk mengajarkan hal baik kepada Si Kecil dan tetap semangat menjadi teladan kebaikan.

    • ...